1.menjelaskan tentang asal mula istilah filsafat.falsafah (Arab), philosophy (Inggris), philosophia (Latin), dan philosophie (Belanda, Jerman, Perancis). Semua istilah itu secara etimologi mempunyai asal kata yang sama, yaitu kata Yunani philosophia. Philosophia berasal dan kata philein yang berarti mencintai (to love) dan kata sophos yang berarti bijaksana (wise); atau dan kata philos yang berarti teman (friend) dan kata Sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom). Sehingga filsafat dapat diartikan sebagai “mencintai hal-hal yang sifatnya bijaksana” atau “teman kebijaksanaan”.Pada awalnya philosophia atau filsafat merupakan kata yang sangat umum, yaitu sebagai usaha mencari keutamaan mental. Sophia sendiri pada awalnya mengandung pengertian yang lebih luas daripada kebijaksanaan
2. menjelaskan berbagai variasi tentang pengertian filsafat berdasar perbedaan-perbedaan definisi filsafat.
a.Filsafat sebagai sikap dan kepercayaan. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
b. Filsafat sebagai proses knitik atau refleksi Definisi ini berlawanan dengan definisi di atas. Filsafat adalah suatu proses Icritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi. (Titus, Smith, Nolan, 1984 11). Pengertian filsafat semacam ini misalnya ketika filsafat mempersoalkan waktu. Keyakinan kita pada umumnya waktu itu bergerak dan masa lalu, sekarang sampai yang akan datang.
c. Filsafat sebagai usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan Filsafat adalah suatu usaha untuk mengkombinasikan hasil berbagai macam sain dan pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam (Titus, Smith, Nolan, 1984 :12). Aliran besar dalam filsafat selalu berusaha untuk menjelaskan secara konsisten tentang kehidupan dan alam. Materialisme misaln
d. Filsafat sebagai kritik terhadap pengetahuan Bertrand Russel menyatakan bahwa filsafat sebagai kritik terhadap pengetahuan, filsafat memeriksa secara kritis asas-asas yang dipakai dalam ilmu dan dalam kehidupan sehari-hari, dan mencari sesuatu ketidak selarasan yang dapat terkandung di dalarn asas-asas itu.
e. Filsafat sebagai analisa bahasa Filsafat sebagai analisis logis dan bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep.
f. Filsafat sebagai hasil pemikiran para filsuf Filsafat adalah sekumpulan problema yang langsung mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat. Filsafat mendorong penyelidikan sampai kepada soal yang paling mendalam dan eksistensi manusia (Titus, Smith, Nolan, 1984: 14).
3. menjelaskan tentang asal mula munculnya filsafat asal mu munculnya filsafat adalah
a. Rasa kagum dan rasa heran , Filsafat mulai ketika belenggu rasa biasa dipatahkan oleh rasa heran (Peursen 1980)
b. dari mitos ke logos. Melalui mitos manusia primitif memperoleh keterangan-keterangan tentang terjadinya dunia dan peristiwa-peristiwa alam. Mitos semacam ini oleh para ahli sering disebut sebagai “kosmogoni”.
4. menjelaskan pengertian objek material dan objek formal suatu ilmu.
material adalah sesuatu hal atau objek yang diselidiki, dibahas, dipikirkan atau hal yang dipelajari oleh bidang ilmu atau filsafat. Objek material itu dapat berupa benda-benda atau hal-hal yang konkret seperti batu, Objek material dapat pula berupa hal-hal yang bersifat abstrak seperti gagasan atau pemikiran, kesadaran, nilai-nilai dan sebagainya.
formal tinjauan (viewpoint), sudut pendekatan (ilmu atau filsafat) terhadap objek material. Misalnya: objek material atau hal yang diselidiki adalah tubuh binatang (objek material), jika dilihat dan strukturnya (objek formal) dapat menjadi ilmu anatomi, akan tetapi ketika dilihat dan fungsi struktur (objek fonnal) itu sendiri dapat menjadi ilmu fisiologi.
5. menjelaskan objek material dan objek formal filsafat.
Objek material filsafat yaitu objek yang menjadi sasaran pemikiran filsafat adalah segala yang ada, yang meliputi: Ada dalam kenyataan atau keberadaan objektif misalnya; alam semesta, manusia, materi, benda-benda, peristiwa-peristiwa konkret dan sebagainya. Ada dalam pikiran (mind)dapat berupa pikiran itu sendiri, dan isi pikiran seperti: gagasan, kesadaran, imajinasi, asosiasi, pengertian (konsep), dan sebagainya. Ada dalam kemungkinan, seperti kemungkinan ada dan tidaknya hukum alam,ada dan tidaknya tujuan dan proses atau kejadian alam dan sebagainya.
Objek formal filsafat adalah hakikat dan segala yang ada (sebagai objek material filsafat).
6. menjelaskan pengertian hakikat.
a. Menurut Substansialisme atau esensialisme adalah inti – isi dan barang sesuatu
b. Menurut Eksistensialisme atau fungsionalisme disebut:
1). Sebagai makna atau anti yang terkandung dalam barang sesuatu 2). Arti yang terdalam yang diberikan oleh seseorang terhadap barang sesuatu.
7. menjelaskan tentang ciri-ciri berfikir kefilsafatan.
a. Radikal, Berfikir secara radikal berarti berfikir sampai ke akar-akarnya atau sampai pada hakikat atau esensi yang difikirkan.
b. Konseptual /konsepsional, Pemikiran kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu pemikiran konsepsional.
c. Sistematik, Setiap uraian dalam kefilsafatan haruslah saling berhubungan secara teratur, serta setiap uraian harus merupakan kesatuan yang padu.
d. Komprehensif Filsafat berusaha untuk memperoleh pandangan tentang hal-hal atau peristiwa secara menyeluruh. Berfikir kefilsafatan harus mempertimbangkan berbagai segi, artinya tidak hanya melihat objek dan sudut pandang tertentu
e. Konsisten dalam satu uraian kefilsafatan harus dihindari pernyataan-pernyataan yang saling berkontradiksi atau kontradiksi intern. Konsistensi ini menjamin filsafat secara logika dapat dibenarkan dan dapat difahami.
f. Bebas, berfikir itu berarti dalam berfilsafat berusaha memikirkan segala sesuatu tanpa didasari oleh kecenderungan-kecenderungan, prasangka-prasangka, emosi, bias, agar pemikiran yang dihasilkan tidak berat sebelah.g. Bertanggung Jawab
8. menjelaskan tentang perbedaan antara berfikir biasa, berfikir ilmiah dengan berfikir kefilsafatan. Pengetahuan ilmiah terutama bidang sain mendasarkan pemikirannya pada asumsi dasar, postulat, aksioma atau kondisi tertentu
9. menjelaskan metode pemikiran secara umum.
a. Metode analisis cara penanganan terhadap suatu objek dengan cara memerinci atau memilah-milah unsur-unsurnya agar mendapat pengetahuan lebih terinci atau mendalam terhadap objek yang diteliti.
b. Metode sintesis penanganan terhadap suatu objek dengan cara menggabungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnya.
c. Metode Deduksi cara penanganan terhadap suatu objek tertentu dengan jalan menarik kesimpulan yang bersifat khusus berdasar atas ketentuan-ketentuan dalil-dalil atau prinsip-prinsip yang sifatnya umum.
d. Metode Induksi cara penanganan terhadap suatu objek tertentu dengan jalan menarik kesimpulan-kesimpulan yang bersifat umum atau yang bersifat lebih umum berdasarkan atas penyataan terhadap sejumlah hal yang bersifat khusus.
1. menjelaskan berbagai metode dialektik, metode kritik dan metode spekulatif.
a. Metode Dialektik Istilah Proses dialektik adalah dialog antara dua pendirian yang bertentangan. Dengan proses dialog setiap peserta dalam pembicaraan terpaksa menjelaskan idenya.
b. Metode Anahisis / analitik (metode kritik) metode yang menangani objek dengan mengurai atau memerinci unsur-unsur yang terkandung di dalamnya.
c. Metode Sintesis / Sintetik (Spekulatif) metode yang dipakai oleh filsafat spekulatif dalam menyusun sistem. Maksud dan sintesis yang pokok adalah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia.
2. menjelaskan tahap-tahap pemikiran dari tahap ketidaktahuan sampai tahap kepastian.
a. Tahap Ketidaktahuan (ignorance) / Kekurangtahuan. Ketidaktahuan berarti tidak ada atau belum ada pengetahuan secara keseluruhan maupun sebagian. Dalam keadaan semacam mi akal dalam keadaan negative dalam arti “kurang” atau “tidak mengenal” sesuatu hal. Dalam kondisi ini akal belum memiliki kebenaran.
b. Tahap Kesangsian atau Keragu-raguan suatu keadaan akal dalam ketidakmampuan untuk menegaskan (afirmasi) atau menyangkal (negasi). Ketidakmampuan ini disebabkan karena alasan yang memperkuat maupun yang memperlemah atau menolak dalam posisi seimbang. Kesangsian dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu kesangsian spontan, reflek, metodis dan universal.
c. Tahap Pendapat (Opinion),yaitu akal sudah mengambil sikap menegaskan (mengafirmasi), namun kebenarannya belum sampai tingkat kepastian baru dalam tahap kebolehjadian atau kemungkinan (probability). Kemungkinan itu dapat bersifat matematis maupun moral.
d. Tahap Kepastian (Certitude), Yang merupakan prinsip kepastian itu adalam evidensi, yaitu kejelasan yang mewujudkan dirinya sehingga dapat diterima akal. Evidensi juga dapat diartikan sebagai sesuatu hal yang diangap mendukung kebenaran proposisi. Kepastian dapat bersifat metafisis, fisis maupun moral.
3. menjelaskan bentuk-bentuk kebenaran, yaitu :kebenaran deskriptif, instrumental, ontologis, dan eksistensial.
b.Kebenaran dapat instrumental, diterapkan pada kepercayaan-kepercayaan yang membimbing pikiran atau tindakan yang menimbulkan keberhasilan. Misalnya tindakan yang didasarkan pada kepercayaan bahwa api yang membakar membantu seseorang agar terhindar dan kebakaian. “Kebenaran” berfungsi sebagai adverb, misalnya “seseorang mempercayai secara benar”.
c.Kebenaran dapat substantive atau ontologis,
artinya istilah itu menunjuk pada sesuatu yang nyata.
Misalnya :Tuhan adalah kebenaran”. Kebenaran
berfungsi sebagai kata benda (noun).
d. Kebenaran dapat eksistensial, artinya menunjuk pada cara hidup (way of life) seseorang atau keterikatan yang terdalam. Manusia hidup dan tidak hanya sekedar mengetahui kebenaran. “Kebenaran” berfungsi sebagai kata kerja (verb).
4. menjelaskan tentang kriteria-kriteria atau teori-teori yang dipakai untuk menetapkan kebenaran.
a. Teori Kesesuaian tentang kebenaran Teori ini digunakan oleh alirari realisme, Menurut realisme objek-objek yang diketahui yang berupa pengetahuan, tidak bergantung pada subjek yang mengetahui atau pada pikiran yang mengetahui. Objek-objek pengetahuan merupakan sesuatu hal yang berdiri sendiri berada di luar subjek, terpisah dan pikiran.Menurut teori korespondensi, kebenaran adalah kesesuaian (kecocokan) hal-hal atau pengetahuan yang terdapat dalam pikiran (subjek) dengan kenyataan objektif yang di luar pikiran. Seseorang yang mengetahui berarti dia memiliki pengetahuan.
b. Teori Keruntutan tentang Kebenaran Menurut idealisme tidak ada yang dapat diketahui kecuali jiwa dan pikiran. Yang dapat diketahui semata-mata merupakan kerja jiwa dan pikiran. Pengetahuan tentang jiwa atau pikiran adalah halyang pokok dan merupakan satu-satunya sumber untuk membentuk pengetahuan.Adanya pengetahuan sebagai isi di dalam jiwa dan disebabkan oleh jiwa.
c. Teori Pragmatik tentang Kebenaran manusia tidak dapat mengetahui “substansi”, “hakikat”, “kenyataan yang terdalam”. Penganut pragmatisme seluruhnya bersifat empirisdalam menafsirkan pengalaman.Bagi pragmatisme, pengetesan atas pengetahuan yang benar adalah:
contoh soal:
1. Berikan penjelasan bahwa asal mulanya istilah Sophia mengandung pengertian yang luas daripada kebijaksanaan dalam aktivitas berfikir semata-mata ! cakupan pengertian sophia ternyata luas sekali,sophia tidak hanya berarti kearifan saja, melainkan meliputi pula kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan sehat sampai kepandaian pengrajin dan bahkan kecerdikkan dalam memutuskan soal-soal praktis yang bertumpu pangkal pada konsep-konsep aktivitas –aktivitas awal yang disebut pseudoilmiah dalam kajian ilmu.
2. Berikan penjelasan bahwa filsafat sebagai sikap dan kepercayaan berlawanan dengan filsafat sebgai proses kritik ! diterima secara tidak kritis. Definisi ini merupakan arti filsafat yang bersifat informal, karena filsafat di sini bukan rnerupakan hasil pemikiran kritis
sebagai ciri kegiatan berfilsafat sementara itu disini Filsafat adalah suatu proses Icritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi ex: ketika filsafat mempersoalkan waktu. Keyakinan kita pada umumnya waktu itu bergerak dan masa lalu, sekarang sampai yang akan datang. Selain itu, waktu biasa dipakai untuk mengukur suatu gerak.
3. Berikan penjelasan tentang pengertian filsafat itu merupakan perpindahan dari mitos ke logos !
Filsafat adalah usaha manusia memahami dunia sekitar, diri dan kehidupannya mempergunakan akal budinya, tidak puas dengan menerima informasi dan ceritera-ceritera dalam mitologi. Dengan akalnya manusia mencari strategi guna menemukan hubungan yang tepat dengan alam sekitar, sesama manusia dan dunia supranatural.
4. Berikan penjelasan dengan menyertakan contoh bahwa perbedaan antara bidang ilmu yang satu dengan yang lain karena perbedaan objek material atau dapat juga objek formalnya !
Perbedaan antara ilmu yang satu dengan lainnya dapat dikarenakan objek yang dibahas diteliti berbeda,atau karena sudut tinjauannya berbeda, atau karena kedua-duanya berbeda. Contoh om: Ada yang bersifat umum (ontologi), yakni ilmu yang menyelidiki tentang hal yang ada pada umumnya. Ada yang bersifat khusus yang terbagi dua yaitu ada secara mutlak (theodicae) dan tidak mutlak yang terdiri dari manusia (antropologi metafisik) dan alam (kosmologi). Of: sudut pandangan yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu di sorot ex: Objek materialnya adalah manusia dan manusia ini di tinjau dari sudut pandangan yang berbeda-beda sehingga ada beberapa ilmu yang mempelajari manusia di antaranya psikologi, antropologi, sosiologi dan lain sebagainya.
5. Berikan penjelasan tentang perbedaan pengertian hakikat sebagai esensi dengan hakikat sebagai eksistensi
a. Menurut Substansialisme atau esensialisme adalah inti – isi dan barang sesuatu
b. Menurut Eksistensialisme atau fungsionalisme disebut: ebagai makna atau anti yang terkandung dalam barang sesuatu dan Arti yang terdalam yang diberikan oleh seseorang terhadap barang sesuatu
6. Berikan penjelasan dengan menyertakan satu contoh bahwa prinsip-prinsip berfikir itu perlu ditaati agar logis dan dapat dimengerti orang lain !
prinsip pemikiran adalah kaidab/dalil umum yang memberi petunjuk seseorang dalam melakukan kegiatan berfikir. Prinsip pemikiran ini pemikiran ini penting, karena jika kita mengabaikannya maka hasil pemikiran menjadi tidak masuk akal, atau orang sulit untuk dapat memahaminya. Ex: adanya kesalahan dalam berpikir
7. Berikan penjelasan bahwa dengan ciri komprehensif pemikiran filsafat itu berbeda dengan pemikiran ilmiah !
Filsafat berusaha untuk memperoleh pandangan tentang hal-hal atau peristiwa secara menyeluruh. tidak hanya melihat objek dan sudut pandang tertentu. Dalam pemikiran kefilsafatan konsep ontologi (yang ada), epistemologi (tentang pengetahuan dan aksiologi (tentang nilai) merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam pemikiran ilmiah bertalian dengan objek-objek khusus dan terbatas. Tujuannya adalah memaparkan (description), sehingga dapat melakukan penafsiran dengan istilah-istilah yang pasti dan kadang-kadang secara matematis.
8. Berikanlah penjelasan dengan menyertakan contoh perbedaan antara metode analisis atau analitik dengan metode deduktif !
Analisis Memilah atau menguraikan dari pernyataan satu kepada pernyataan lain untuk memperoleh suatu kesimpulan yang valid. Contoh : Mahasiswa akan menjadi sarjana, Gunung tertinggi lebih tinggi dari gunung-gunung lainnya.
Deduktif penanganan terhadap suatu objek tertentu dengan jalan menarik kesimpulan yang bersifat khusus berdasar atas ketentuan-ketentuan dalil-dalil atau prinsip-prinsip yang sifatnya umum
No comments:
Post a Comment