Follow Us @soratemplates

Sunday, 12 October 2014

Fungsi bahasa dalam uraian kefilsafatan

  1. Dengan bahasa konsep-konsep filosofi dapat diuraikan dengan jelas sehingga muncullah teori-teori baru yang sangat membantu perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan. Selain itu sikap kritis para filsuf yang didasari oleh analisis bahasa telah membawa mereka kepada pemahaman baru tanpa melepaskan konsep lama.
  2. Berdasarkan pengertian di atas bahasa sebagai sarana analisis para filsuf dalam memecahkan, memahami dan menjelaskan konsep-konsep, problema-problema filsafat (bahasa sebagai subjek).
  3. bahasa sebagai objek material filsafat, sehingga filsafat bahasa membahas hakikat bahasa itu sendiri. Hakikat bahasa sebagai substansi dan bentuk yaitu bahwa bahasa di samping memiliki makna sebagai ungkapan pikiran manusia juga memiliki unsur fisis yaitu struktur bahasa.
    Di bawah ini adalah beberapa hakikat bahasa yang telah ditemukan oleh para filosof. Sebenarnya ada banyak sekali hakikat bahasa yang telah ditemukan, namun penulis membatasinya menjadi lima saja.
B.Sifat bahasa yang digunakan dalam Filsafat
    (a) Bahasa Sebagai Sistem. Kaum Sofis pada abad ke-5 merumuskan kesistematisan bahasa secara empirik. Salah satu tokoh dari kaum Sofis adalah Pitagoras. Ia membedakan tipe-tipe kalimat atas: narasi, pertanyaan, jawaban, perintah, laporan, doa dan undangan. (Parera, 1991:36-37).
(b)Bahasa Sebagai Lambang.Eaerns Cassirer,seorang sarjana dan seorang filosof mengatakan bahwa manusia adalahmahluk bersimbol (animal symbolicum). Hampir tidak ada kegiatan yangtidak terlepas dari simbol atau lambang. Termasuk alat komunikasiverbal yang disebut bahasa. Satuan-satuan bahasa misalnya kata adalahsimbol atau lambang (Chaer, 2007:39).
(c)Bahasa Adalah Bunyi. Hakikat bahasa sebagai bunyi di kupasdengan seksama oleh Kaum Stoik. Kaum Stoik merupakan kelompok filosofatau logikus yang berkembang pada permulaan abad ke-4 SM. Kaum inimembicarakan bentuk-bentuk bermakna bahasa dengan cara membedakantiga aspek utama dari bahasa yaitu (1) tanda atau simbol yang disebutsemainon, dan ini adalah bunyi atau materi bahasa (2) makna, atau apayang disebut lekton dan (3) hal-hal eksternal yang disebut benda atausituasi itu atau apa yang disebut sebagai pragma (Parera, 1991:38).
(d)Bahasa itu Bermakna. Penelitiansitematis tentang konsep ”bahasa itu bermakna” juga dilakukanoleh Kaum Stoik. Dalam bidang lekta, atau makna, mereka mempunyaipandangan yang berbeda dengan analisis logika Aristoteles yang kurangsistematis dan sering absurd maknanya.
e)Bahasa itu Universal. Keuniversalanbahasa dapat dibuktikan dengan adanya sifat dan ciri-ciri yang samayang dimiliki oleh bahasa-bahasa di dunia. Karena bahasa itu berupaujaran, maka ciri-ciri universal dari bahasa yang paling umumdijumpai adalah bahwa bahasa-bahasa di dunia mempunyai bunyi bahasayang umum yang terdiri dari konsonan dan vokal. Bahwa sebuah kalimatpada bahasa-bahasa di dunia tersusun dari kata-kata yang memilikifungsi dan peran tertentu. Kesamaan sifat dan ciri inilah yangkemudian dikenal sebagai universalitas bahasa.

C.Perbedaan uraian filsafat dan uraian ilmu pengetahuan
a.Dalam uraian Filsafat
Filsafatadalah menganalisis konsep-konsep dan hal ini akan terungkap melaluibahasa. Setiap periode perkembangan kajian bahasa, filsafat berperansecara signifikan. Pada awalnya, filosoflah yang mengkaji bahasa danmemberikan definisi, kategori, membedakan jenis, bentuk dan sifat,dan perbedaan-perbedaan lainnya. Setelah linguistik mampu berdirisendiri menjadi satu bidang ilmu yang kukuh, peranan filsafat masihtetap mengakar kuat. Meskipun bukan lagi filosof yang mengkaji bahasakarena telah diambil alih oleh linguis, namun dimensi-dimensifilsafat masih tetap melekat kuat di dalamnya. Hal ini disebabkanoleh masih tetap diyakininya filsafat bahasa sebagai roh dari ilmubahasa dalam menemukan teori-teori kebahasaan baru oleh para linguis.
b..Ilmu pengetahuan,
Pengetahuandijadikan sebagai pengembangan ilmu bahasa karena filsafat bahasaitu adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenaihakekat bahasa, sebab, asal, dan hukumnya. Jadi dalam pengetahuan danpenyelidikan itu terfokus kepada hakekat bahasa, termasukperkembangannya. Begitu juga dalam menyampaikan ilmu pengetahuan,bahasa menjadi salah satu sarana ilmiah dalam berfikir sehinggamenghasilkan suatu kesimpulan yang logis.
Padadasarnya perkembangan filsafat analitika bahasa meliputi tiga aliranyang pokok yaitu atomisme logis, positivisme logis, dan filsafatbahasa biasa. dengan ilmu bahasa atau lingkungan yang membahas ucapantata bahasa, dan kosa kata, filsafat bahasa lebih berkenaan denganarti kata atau arti bahasa (semantik). Masalah pokok yang dibahasdalam filsafat bahasa lebih berkenaan dengan bagaimana suatu ungkapanbahasa itu mempunyai arti, sehingga analisa filsafat tidak lagidimengerti atau tidak lagi dianggap harus didasarkan pada logikateknis, baik logika formal maupun matematik, tetapi berfilsafatdidasarkan pada penggunaan bahasa biasa..
Dalamhal ini, terdapat hubungan timbal balik antara bahasa dan filsafat.Pertama, bahasa menjadi subjek atau alat dalam menganalisis,memecahkan, dan menjelaskan problema-problema dan konsep-konsepfilosofis sehingga filsafat dapat berkembang. Kedua, bahasa menjadiobjek material, yaitu menjadi pembahasan dalam filsafat sehinggaperkembangan bahasa semakin meningkat.



DaftarPustaka


No comments: